Rabu, 05 Desember 2012

Laporan Genetika Struktur Helix Ganda DNA


LAPORAN GENETIKA
JUDUL           : STRUKTUR HELIX GANDA DNA


DATA HASIL PENGAMATAN
utk genet o.jpg


PEMBAHASAN
            DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu: gula 5 karbon (2-deoksiribosa), basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin dan guanin. Serta golongan pirimidin yaitu sitosin dan timin.
            RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik.RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribozim) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain. RNA merupakan rantai tungga polinukleotida.Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu : 5 karbon. Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin dan urasil. Gugus fosfat.
            Perbedaan DNA dan RNA adalah sebagai berikut:
komponen :
Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa
Basa nitrogen : – purin — DNA adalah Adenin dan Guanin, pada RNA adalah Adenin dan Guanin
Pirimidin — DNA adalah Timin dan sitosin, pada RNA adalah Urasil dan sitosin
Bentuk : — DNA berbentuk rantai panjang , ganda, dan berpilin (double heliks)
— RNA berbentuk rantai pendek, tunggal, dan tidak berpilin
 Letak : — DNA terletak di dalam nukleus, kloroplas, mitokondria
– RNA terletak di dalam nukleus, sitoplasma, kloroplas, mitokondria.
Gambar 1. perbedaan DNA dan RNA

Gambar 2. Gula penyusun DNA dan RNA

Gambar 3. Pirimidin dan Purin
            Sintesis protein terdiri atas 2 tahap, yaitu :.
Transkripsi adalah proses menyalin data yang terdapat pada rantai sense (3′–>5″) DNA. Proses ini terjadi di dalam inti sel dimulai dengan pembukaan rantai DNA oleh enzim ligase. Setelah itu penempelan enzim polimerase pada daerah promotor sekuen gen dan barulah enzim polimerase mulai aktif menyalin kode genetik pada rantai sense DNA hingga bagian triplet basa nitrogen yang mengandung informasi untuk mengehentikan proses menyalin. Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat pada rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan kodon. Jadi mRNA adalah kodon. Setelah proses transkripsi selesai maka m-RNA akan segera bergerak meningggalkan inti sel menuju sitoplasma untuk melakukan proses selanjutnya(translasi).
Gambar 4. Translasi
Translasi adalah proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino dan menyambungkan setiap asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida menjadi protein. Organel yang aktif melakukan proses penerjemahan kodon adalah ribosom. Setelah ribosom melekat pada triplet kodon maka t-RNA yang berada di sitoplasma akan membawakan asam amino yang sesuai pada kodon.
Gambar 5. Transkipsi
            Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Pada triplet anti-kodon terdapat pada t-RNA. Triplet ini akan berpasangan dengan triplet kodon sambil membawa sebuah asam amino. misal GUA akan membawa asama amino valin, UAA akan membawa asama amino tirosin. Dan dengan bantuan ribosom asama amino-asama amino tersebut akan digabungkan dengan ikatan peptida menjadi protein. Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein serta fungsi dan manfaat pada manusia :
1. Glisina. Fungsi : sebagai inhibitor neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS) dan merupakan asam amino penting yang diperlukan kelenjar prostat.
2.  Alanina. Fungsi : Alanina dapat berperan dalam pengenalan substrat atau spesifisitas, khususnya dalam interaksi dengan atom nonreaktif sepertikarbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein, alanina berperan dalam daur alanina. Dan mrupakan asam amino penting yang diperlukan kelenjar prostat
3. Valina. Fungsi   : valina berfungsi menggantikan posisi asam glutamat, asam amino lain yang hidrofilik (‘suka air’), pada hemoglobin.
4. Leusina. Fungsi  : leusina berperan dalam menjaga perombakan dan pembentukan protein otot. Manfaat : Asam amino ini mutlak diperlukan dalam perkembangan anak-anak dan dalam kesetimbangan nitrogen bagi orang dewasa
5.  Isoleusina. Fungsi  : Sebagai penyusun utama protein.
6.      Serina. Fungsi   : Serina merupakan asam amino penyusun protein, Serina penting bagi metabolisme karena terlibat dalam biosintesis senyawasenyawa purin dan pirimidinsisteintriptofan (pada bakteria), dan sejumlah besarmetabolit lain.
7.      Treonina. Fungsi  : Kehadiran enzim treonina-kinase dapat menyebabkan fosforilasipada treonina, menghasilkan fosfotreonina, senyawa antara penting pada biosintesis metabolit sekunder
8.      Asam aspartat. Fungsi : asam amino penyusun protein sebagai pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalam glukoneogenesis.
9.      Asam glutamat. Fungsi  : asam amino penting yang diperlukan kelenjar prostat
10.  Asparagina. Fungsi   : Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan penggantian gugus karboksil oleh gugus . 
11.  Glutamina. Fungsi  : mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus fungsional amina. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia.
12.  Lisina. Fungsi   : kerangka bagi niasin (vitamin B1) serta penyusun protein.
13.  Arginina. Fungsi   : Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua gugus amina pada gugus residunya.
14.  Histidina. Fungsi   : berperan dalam sistem saraf dan karnosin.
15.  Sisteina. Fungsi  : sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa biologis lain yang mengandung belerang. Sisteina dan metionin pada protein juga berperan dalam menentukan konformasi protein karena adanya ikatan hidrogenpada gugus tiol.
16.  Metionina. Fungsi : Asam amino ini penting dalam sintesis protein (dalam prosestranskripsi, yang menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena kode untuk metionina sama dengan kode awal (start) untuk suatu rangkaian RNA. Biasanya, metionina awal ini tidak akan terikut dalam protein yang kelak terbentuk karena dibuang dalamproses pascatranskripsi.
17.  Prolina. Fungsi  : sebagai komponen protein.
18.  Fenilalanina. Fungsi  : sebagai penghantar atau penyampai pesan  (neurotransmitter) pada sistem saraf otak. bahan baku bagi pembentukan katekolamin.
19.  Tirosina. Fungsi   : prekursor hormon tiroksin dan triiodotironin yang dibentuk dikelenjar tiroidpigmen kulit melanin, dan dopamin, norepinefrin dan epinefrin.
20.  Triptofan. Fungsi  : prekursor melatonin (hormon perangsang tidur), serotonin (suatu transmiter pada sistem saraf) dan niasin (suatu vitamin).
















PENUTUP
Kesimpulan
·         Gula pada DNA deoksiribosa , sedangkan RNA adalah ribosa.
·         Transkripsi merupakan proses menyalin data pada DNA.
·         Translasi merupakan proses proses penerjemahan kodon menjadi asam amino.
·         20 asam amino : Glisina, Alanina, Valina, Leusina, Isoleusina, Serina, Treonina, Asam aspartat, Asam glutamat, Asparagina, Lisina, Glutamina, Arginina, Sisteina, Histidina, Metionina, Prolina, Fenilalanina, Tirosina, Triptofan